Sabtu, 22 Januari 2011

HGN KARAWANG :ANI GURU TELAGASARI BERPRESTASI

K3S TELAGSARI-.Pemerintah Kabupaten Karawang menggelar Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2010 yang dipadukan dengan peringatan hari ulang tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia Ke-65. Upacara peringatan yang berlangsung di Lapang Karang Pawitan Karawang tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Karawang, Drs. H. Ade Swara, MH, Selasa (28/12

 Bupati Ade Swara dalam sambutannya mengatakan, peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 65 ini, mengambil tema yaitu : “Memacu peran strategis guru, dalam mewujudkan guru yang profesional, bermartabat dan sejahtera”. ”Tema ini diharapkan mampu memberikan inspirasi kepada berbagai pihak tentang pentingnya peran strategis guru dalam pendidikan,” ujarnya.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, bangsa yang berkualitas memerlukan pendidikan berkualitas dan guru yang berkualitas pula. Disisi lain, kita ingin guru bangkit dan mampu memperbaiki kinerjanya dalam mewujudkan guru yang profesional dan bermartabat untuk mengawali dan mewujudkan semua itu, diperlukan organisasi profesi guru yang kuat.

Bupati melanjutkan, peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ini memiliki makna penting, terlebih saat ini pemerintah sedang dan akan terus secara sungguh-sungguh berupaya memberdayakan guru, sehingga benar-benar tumbuh dan berkembang secara profesional dengan meningkatkan kualifikasi, kompetensi, kesejahteraan dan perlindungan bagi mereka.

Menurut Bupati, peningkatan dan pengembangan kompetensi guru saat ini juga sedang didesain pola pengembangan profesional berkelanjutan bagi guru-guru di seluruh tanah air. “Dengan pola ini diharapkan kompetensi dan kinerja guru akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jenjang jabatan fungsional dan pengalaman kerjanya,” jelasnya.

Bupati menambahkan, pemerintah daerah pun tidak pernah berhenti berupaya meningkatkan profesionalisme guru dan kesejahteraan guru. Hal ini dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan dengan menggandeng pihak-pihak yang berkepentingan melaksanakan peningkatan kualifikasi dan melakukan sertifikasi profesi guru sebagai bagian dari standarisasi kompetensi guru secara nasional.

Sebagai tindak lanjut upaya tersebut, bagi guru-guru yang sudah memiliki sertifikat profesi, pemerintah memberikan tunjangan profesi sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan guru, baik guru di sekolah negeri maupun guru di sekolah swasta. “Sehingga para guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional,” tambahnya.

Di akhir sambutannya Bupati juga mengajak para guru dan seluruh elemen pendidikan di Kab. Karawang untuk menjadikan peringatan ini sebagai momentum guna menjadikan pendidikan sebagai pilar utama dalam mencapai kemajuan dan kejayaan bangsa, dimana guru memegang peran terpenting dalam mempersiap kan sumber daya manusia yang berkualitas.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Drs. H. Ade Swara yang baru dilantik sebagai Bupati Karawang tersebut memberikan sejumlah penghargaan terkait sejumlah kegiatan yang diselenggarakan dalam memeriahkan Hari Guru Nasional. Mereka yang mendapatkan penghargaan tersebut adalah Guru SD Berprestasi Tahun 2010 : Juara I -Satu Ali dari SDN Karang Pawitan I, Juara II – Ani Kustini dari SDN Telagasari I, Juara III – Didin dari SDN Cinta Asih I.

Guru SMP Berprestasi Tahun 2010 : Juara I – Rita Handayani dari SMPN 1 Tirtamulya, Juara II - Hermawan dari SMPN 2 Telukjambe, Juara III – Deri Rusdiana dari SMPN 1 Jatisari. Guru SMA Berprestasi Tahun 2010 : Juara I : Agus Setiawan dari SMAN 1 Jatisari, Juara II – Udin Sasmita dari SMAN 1 Telagasari, Juara III – Wia Cuwiarsih dari SMAN 5 Karawang.

Turnamen Bola Voli Antar UPTD TK, SD, MKKS SMP, dan MKKS SMA/SMK Tahun 2010 Putra : Juara I – Kec. Lemahabang, Juara II – Kec. Tirtamulya, Juara III – Kec. Batujaya.  Turnamen Bola Voli Antar UPTD TK, SD, MKKS SMP, dan MKKS SMA/SMK Tahun 2010 Putri : Juara I – Kec. Kotabaru, Juara II – Kec. Cikampek, Juara III – Kec. Telukjambe Barat. 
 

Kegiatan Pramuka Boleh Gunakan Dana BOS

NUNUKAN--Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan diperlebar lagi. Wakil Presiden Boediono, di sela kunjungannya ke Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Timur, Selasa (14/12) kemarin menyatakan, kegiatan kepramukaan di sekolah akan diperbolehkan menggunakan dana BOS. "Penggunaan dana BOS akan dikaitkan untuk kegiatan kepramukaan," ujar Wapres.

Kementerian Pendidikan Nasional menurutnya, akan memberikan dukungan untuk kegiatan kepramukaan tersebut. Selain dana BOS, Kemendiknas juga akan memberikan dukungan penyediaan pelatih pramuka, mulai dari tingkat kabupaten/kota, kecamatan hingga ke sekolah-sekolah.

Semua itu akan berlaku di sekolah negeri maupun swasta. Wapres Boediono mengatakan, pada 2011, kegiatan kepramukaan akan diprioritaskan untuk pembentukan karakter. Menurut Wapres, hal ini penting karena pembentukan sikap dan karakter adalah masalah penting yang bisa dibentuk dari berbagai segi. "Bisa ruwet kalau hanya teori terus," ujar Wapres.

Karena itu, langkah praktis mulai 2011 akan dilakukan melalui kegiatan kepramukaan. Pembentukan karakter dengan sasaran anak-anak usia SD dan SMP yang dalam masa pembentukan dinilai Wapres akan bisa lebih optimal. "Intinya, kegiatan kepramukaan yang benar, bukan hanya pakai baju seragam saja, tapi yang benar-benar bisa memberikan pembentukan karakter," ujarnya.

Sumber:Gapura Winaya Pelita Karawang On Line

Jumat, 21 Januari 2011

‘SBY Curhat Soal Gaji, Memalukan’

Ilustrasi:Kasim Suriadinata
 
JAKARTA - Curhat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal gajinya yang tidak naik dinilai sangat memalukan. Sebab, sebagai presiden dia seharusnya lebih memikirkan pelayanan kepada masyarakat daripada gajinya.

"Jadi malah kayak karyawan, kayak pekerja, daripada seorang presiden," ujar Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Kadafi, saat dihubungi Republika, Jumat (21/01). Presiden adalah jabatan politik yang dipilih oleh rakyat dengan tujuan untuk melayani masyarakat. Bahkan karena telah dipilih oleh rakyat, tanpa digaji pun presiden harus mau bekerja.
"Kalau presiden memang mau mengejar gaji, ya seharusnya dia dulu jadi Direktur Pertamina atau BI saja," kata Uchok. Curhat SBY soal gajinya ini, dilihat dari acara tempat dia mengungkapkan itu sebenarnya juga tidak pantas. Sebab masih banyak polisi yang gajinya rendah, atau prajurit dengan gaji rendah yang bertugas di perbatasan.

Seperti yang diketahui, Presiden SBY lagi-lagi berbicara soal gajinya yang tidak naik selama tujuh tahun. Setelah sebelumnya mengungkapkan hal yang sama dihadapan para guru, sekarang dia mengungkapkannya di hadapan ratusan perwira TNI/Polri yang mengikuti Rapat Pimpinan TNI/Polri.

Lebih lanjut, Uchok mengatakan, dari sisi anggaran, gaji Rp 62,4 juta per bulan sebenarnya sudah layak dan tidak perlu dinaikkan lagi. Sebab, negara juga sudah membiayai dia dalam segala keperluannya. Tercatat sekitar Rp 11 miliar sampai Rp 13 miliar dana istana digunakan untuk melayani presiden. "Dia juga sudah mendapat pengawalan dari Paspampres," ujarnya. Kalaupun gajinya dinaikkan, apakah kemudian ada jaminan bahwa kinerja presiden akan lebih baik dalam menyejahterakan masyarakat.
Sumber: Gapura Winaya Pelita Karawang

KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN

Oleh: Agi Sukmayadi  
(Mahasiswa Unsika Penjaskes./Angkatan 2010).

PELITA KARAWANG ON LINE-.Saat ini, penelitian paling banyak dilakukan oleh guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah adalah PENELITIAN TINDAKAN. Penelitian tindakan ini terdiri dari dua bentuk, dilihat siapa yang melakukan penelitiannya. Pertama; Penelitian tindakan yang dilakukan guru disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran di kelas. Kedua PTS merupakan penelitian tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan atau Pengawas Sekolah.  PTS bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di sekolah dengan menggunakan sistem Siklus. Hal tentang PTK dan PTS wajib sifatnya ditindak lanjuti serta dimasukan kedalam bagian pelaksanaan program sekolah.

Hal ini dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dan pengelolaan sekolah, kepala sekolah dapat melakukan PTS (Penelitian Tindakan Sekolah) sekaligus sebagai sarana pengembangan profesinya (Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru), PTS merupakan penelitian yang berawal dari permasalahan sekolah, diselesaikan melalui tindakan spesifik dari gagasan peneliti untuk menyelesaikan permasalahan sekolah.

Dengan demikian, yang pertama harus ada dalam penelitian PTS bukanlah diawali dengan membuat judul tetapi diawali dengan menemukan adanya masalah dan tantangan-tantangan untuk melakukan pembaruan atau inovasi.Masalah-masalah yang akan dirumuskan adalah masalah-masalah aktual yang penting dan mendesak.Jika masalah-masalah itu tidak segera diatasi,  dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap sekolah. 

Oleh karena itu, diperlukan tindakan spesifik yang diyakini benar-benar dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. Selain berangkat dari permasalahan, PTS juga dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu pembaruan ataupun inovasi dalam berbagai aspek sekolah. Misalnya manajemen perubahan, inovasi pembelajaran, pengembangan kultur baru di sekolah, dan inovasi kepemimpinan pembelajaran.

Defenisi Penelitian Tindakan Sekolah

PTS adalah penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti (umumnya juga praktisi) di sekolah untuk membuat peneliti lebih profesional terhadap pekerjaannya, memperbaiki praktik-praktik kerja, dan melakukan inovasi sekolah serta mengembangkan ilmu pengetahuan terapan (professional knowledge).Berdasarkan definisi tersebut, maka ciri utama PTS adalah melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki situasi atau melakukan inovasi sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran sehingga mampu menghasilkan siswa yang berpikir kritis, kreatif, inovatif, cakap dalam menyelesaikan masalah, dan bernaluri kewirausahaan.

Tujuan PTS adalah sebagai berikut:

1.      Memperbaiki situasi sekolah saat ini dan kedepan.
2.      Meningkatkan mutu input, proses, dan output sekolah.
3.      Mengembangkan inovasi input, proses, dan output sekolah.
4.      Meningkatkan kinerja sekolah yang terkait dengan mutu, inovasi, keefektifan, efisiensi, dan produkivitas sekolah.
5.      Meningkatkan kemampuan profesional sebagai kepala sekolah.
6.      Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah.
7.      Membimbing guru dalam merencanakan, melaksanakan, melaporkan, dan menindaklanjuti hasil PTS.
8.      Mengembangkan ilmu terapan/praktis (professional knowledge).

Ciri utama PTS adalah sebagai berikut.
1.      Adanya tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah/menghadapi tantangan/melakukan inovasi.
2.      Bersifat kualitatif, meskipun dapat menggunakan data kuantitatif.
3.      Didasarkan pada masalah atau tantangan yang dihadapi kepala sekolah.
4.      Ada perubahan positif pada kepala sekolah dan sekolahnya.
5.      Penelitian dilakukan secara kolaboratif antara peneliti bersama warga sekolah baik guru, tenaga kependidikan, pengawas, siswa, maupun pihak-pihak lain yang terkait.
6.      Peneliti juga bertindak sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
7.      Setiap siklus memiliki empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/evaluasi, dan refleksi.
8.      Jumlah siklus tergantung pencapaian tujuan PTS. Jika satu siklus belum mencapai tujuan maka dapat dilanjutkan pada siklus ke dua, dan seterusnya.
9.      Tidak ada rumusan hipotesis karena PTS tidak untuk menguji hipotesis.

Etika dalam Melaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah: 

Ketika melaksanakan PTS perlu memperhatikan etika antara lain sebagai berikut.
1.      Bersikap jujur yaitu tidak plagiat, tidak fiktif, tidak merubah data, dan menuliskan sumber referensi yang dikutip.
2.      Tidak boleh mengganggu tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah.
3.      Tidak boleh mengganggu proses pembelajaran dan tugas mengajar guru serta kegiatan pendidikan yang sedang berlangsung di sekolah.
4.      Jangan terlalu banyak menyita waktu dalam pengambilan data.
5.      Meminta ijin kepada orang-orang yang diteliti.
6.      Menjamin kerahasiaan data responden yang diteliti./Red.


Sumber: Pelita Karawang On Line